Hadiah Saat Perpisahan Pendikar
ESSAY FOTO
Hadiah saat perpisahan
Pendikar
Foto hadiah diatas
diambil pada saat saya dan keluarga pendikar ke 54 mengadakan perpisahan tahun
2016. Saya lupa tanggal dan bulan berapa acara perpisahan tersebut diadakan
namun , yang saya ingat ialah acara tersebut diadakan pada hari Minggu dan tepatnya pada jam 11 siang. Dari yang awalnya
tidak saling kenal dan berasal dari fakultas yang berbeda – beda, lalu kami
dipertemukan dalam program pendikar yang diadakan oleh Untan, itulah yang
menjadi awal dari pertemuan dan pertemanan kami. Setelah melalui 6 bulan
bersama saat pendikar, maka kamipun harus berpisah. Bukankah setiap pertemuan
akan selalu ada perpisahan ? Perpisahan merupakan akhir dari pertemuan yang
menyenangkan.
Kami
mengadakan perpisahan tersebut di bakso setan yang terletak di jalan Danau
Sentarum. Kami semua membawa hadiah masing-masing. Meskipun tidak semuanya
anggota datang karena adanya acara keluarga , namun mereka yang tidak datang,
tetap memberi hadiah dengan cara menitipkan hadiah tersebut kepada salah satu teman
kami yang datang. Memang sangat disayangkan, mereka yang tidak datang, karena
ini merupakan akhir pertemuan kami dan setelah itu kamipun sibuk dengan urusan
kuliah masing-masing sehingga setelah perpisahan ini, kami tidak ada mengadakan
acara reunian lagi dan jarang kontak – kontakan lagi.
Setelah
sampai disana, masing-masing dari kami memesan makanan dan minuman. Sambil
menunggu pesanan datang, kami masing -
masing mengeluarkan hadiah yang dibawa. Sebenarnya kami mau membuka
hadiah secepatnya karena tidak sabar, namun pesanan keburu datang dan kami memutuskan untuk membuka hadiahnya
setelah makan . Sebelum kami membuka hadiah, kami menyantap semangkok bakso
yang sangat pedas namun kami tidak lupa berdoa dulu. Dan juga minum es teh
manis yang akan menemai kami saat menyantap bakso. Sangat menyegarkan menikmati
es teh manis disiang hari yang pada saat
itu cuaca terasa sangat panas . Ya bagaimana
tidak, saat itu cuaca sedang kemarau. Namun meskipun begitu , itu tidak mengurungkan
niat kami untuk tetap mengadakan acaran perpisahan walaupun dengan cara
sederhana sekalipun. Sederhana namun penuh makna dan kenangan yang tidak
terlupakan.
Suasana
semakin seru ketika selesai makan . Ini adalah saat yang paling ditungggu –
tunggu yaitu membuka hadiah. Namun sebelum membuka hadiah, tutor kami yaitu kak
Alimah memberikan nomor disetiap hadiah. Nomor-nomor itu ditulis double di kertas,
satu untuk ditempelkan kado dan yang satu lagi digulung lalu dimasukkan ke
dalam gelas (membuat kocokan seperti arisan).
Setelah
mengocok nomor tesebut , lalu saya mendapat hadiah nomor 7 yaitu hadiah dari
Revi salah satu anggota keluarga pendikar kami. Dia memberikan saya sebuah kerudung
berwarna coklat. Saya suka dengan hadiahnya. Dan tutor kami, kak Alimah
mendapatkan hadiah nomor 4, yaitu adalah hadiah dari saya . Ya kak Alimah
sangat senang dengan bros kupu-kupu dan bunga pemberian saya. Meskipun
bungkusan hadiah saya kecil, namun bagi kak Alimah tidaklah mengapa karena
hadiah tersebut sangat bermakna untuknya. Saya sangat senang mendengar perkataanya.
Teman- teman saya ada yang mendapatkan kotak pensil, bahkan ada juga yang
mendapatkan coklat Silver Queen pemberian kak Alimah.
Kami sangat
senang mendapatkan hadiah dari sesama anggota, namun masih ada 2 hadiah yang
belum dibuka untuk 2 orang yang tidak datang . Jujur saya sangat penasaran
dengan isinya , namun hadiah itu bukanlah milik saya sehingga saya tidak berhak
mengetahui apa isinya. Tidak terasa sudah memasuki waktu sholat Dzuhur ,
sehingga kamipun bergegas bayar pesanan kami dan pergi mencari masjid terdekat.
Kamipun sholat bersama. Setelah sholat, kami pulang kerumah masing – masing
dengan menggunakan motor. Itulah cerita dari foto hadiah diatas.
NAMA : WENY AYU PUJI HARDIYANTI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
Komentar
Posting Komentar