Tradisi Sosiokultural


Tradisi Sosiokultural


Tradisi sosiokultural merupakan salah satu tradisi dalam teori komunikasi. Di dalam tradisi sosiokultural terdapat teori tentang hubungan yang terdiri dari : 1. Teori pengelolaan identitas (bagaimana suatu hubungan dapat memperoleh identitasnya dengan komunikasi), 2.Teori dialogis (hubungan dapat menggabungkan sebuah campuran dari berbagai macam suara yang menarik serta mendorong hubungan itu secara terus-menerus) 3. Teori dialektis oleh Mikhail Bakhtin (menelusuri tekanan yang disebabkan oleh kekuatan yang tidak sesuai dalam hubungan.)  4.Teori pengaturan privasi oleh Sandra Petronio (bagaimana hubungan sebenarnya dapat mempengaruhi pengaturan pengungkapan serta rahasia pribadi).

Gagasan Dasar Tradisi Sosiokultural                                                                                         
Pendekatan sosiokultural terhadap teori komunikasi menunjukkan bagaimana kita memahami makna, norma, peran serta peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam komunikasi. Bagi kita, apa yang saat ini sedang terjadi merupakan sebuah refleksi dari kata-kata. Pandangan kita terhadap suatu realitas sebenarnya telah dibentuk melalui bahasa yang kita gunakan sejak lahir.
Ahli bahasa yang berasal Universitas Chicago, yaitu Edward  Sapir dan rekannya Benyamin Lee Whorf, mereka merupakan pencetus dari tradisi Sosio Cultural. Penggunaan bahasa sekedar untuk mengatasi persoalan – persoalan dalam berkomunikasi atau hanya sebagai sebuah refleksi tertentu.
Bahasa secara fungsional yaitu sebagai alat pengungkap gagasan (socially shared), karena bahasa dapat dipahami saat adanya kesepakatan sesama anggota kelompok sosial dalam penggunaannya. Penggunaan bahasa selalu diungkapkan dengan berbagai kata-kata yang mempunyai arti atau makna.
Bahasa secara formal adalah kalimat yang dibuat hanya menurut peraturan bahasa yang telah dibuat. Setiap bahasa pastilah mempunyai grammarnya tersendiri.

Terdapat 3 teori yang berhubungan dengan teori sosial kultural yaitu :
1.      Communication Privacy Management Theory (Teori Manajemen Privasi Komunikasi)
Pertama kali dikembangkan oleh Sandra Petronio pada tahun 1991.Bagaimana kita memutuskan apa yang harus diungkapkan dan apa yang harus yang dirahasiakan. Dimana itu merupakan tindakan penyeimbangan yang berlangsung secara terus – menerus. Ada 3 asumsi yang terdapat didalam teori ini, yaitu:
1)      Manusia adalah pembuat keputusan.
2)      Manusia adalah pembuat dan pengikut aturan.
3)      Keputusan dan aturan yang dibuat oleh manusia berdasarkan pertimbangan orang lain dan dirinya sendiri.

Teori Manajemen Privasi Komunikasi, mengajukan lima asumsi dasar, yaitu:
·         Informasi privat
·         Batasan privat
·         Kontrol dan kepemilikan
·         Sistem manajemen berdasarkan aturan
·         Dialektika manajemen

2.      Groupthink Theory
Menurut Irving Janis (1972), Groupthink adalah Istilah untuk keadaan ketika sebuah kelompok membuat keputusan yang tidak masuk akal untuk menolak anggapan/ opini publik yang sudah nyata buktinya, dan memiliki nilai moral. Marshall Scott Poole (1998) berpendapat bahwa kelompok kecil harus unit dasar Analisis. 3 asumsi yang terdapat dalam teori ini, yaitu :
1)      Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang mempromosikan kohesivitas tinggi.
2)      Pemecahan masalah kelompok merupakan proses yang menyatu.
3)      Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok bersifat kompleks.
Faktor – Faktor terbentuknya Groupthink :
·         Kohesivitas Kelompok
Terjadinya Grouthink karena didukung oleh Kohesitivas kelompok.
Adanya kekompakan dan kohesif, membuat suatu kelompok lebih antusias dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Meskipun adanya rasa antusias di dalam kelompok, mereka bisa saja mendapatkan tekanan yang besar pada sesama anggota kelompoknya untuk memenuhi standar kelompok yang kohesif.
·         Faktor Struktural
Kurangnya kepemimpinan imparsial, Prosedur dalam pengambilan keputusan yang kurang jelas serta para anggota kelompok yang mempunyai latar belakang bersifat homogenitas.
·         Tekanan Kelompok (Group Stress)
Ketika ada sebuah kelompok yang mengambil keputusan sedang mengalami tekanan atau stress, disaat itu juga mereka tidak mampu mengontrol emosinya. Akibatnya, mereka bisa saja menghalalkan segala cara agar masalah tersebut tuntas tanpa mempergunakan akal sehat.

3.      Media Ecology Theory (Teori Ekologi Media)
Teori ini ditemukan oleh Marshall McLuhan seorang pakar komunikasi yang menjelaskan bagaimana teknologi dapat mempengaruhi masyarakat. Bagaimana teknologi mempengaruhi pola pikir masyarakat secara radikal dan membuat masyarakat bergantung kepada teknologi. Ada 3 Asumsi yang terdapat dalam teori ini yaitu :
1)      Media menanamkan setiap aksi dan perilaku masyarakat.
( media mencakupi setiap tindakan di masyarakat)
2)      Media memperbaiki persepsi serta mengorganisasikan berbagai pengalaman kita. (Kehidupan manusia bisa saja terpengaruh oleh media. Media mempengaruhi cara manusia menilai, merasakan serta berekasi terhadap suatu hal )
3)      Dunia kita diikat bersama-samaoleh media. (Setiap peristiwa yang terjadi  dibelahan dunia lain, maka bagian belahan dunia lainnya pun dapat mengetahuimya)

Terdapat lima konsep yang berhubungan dengan diri sendiri yaitu:

1.                  Interaksionisme Simbolis
2.                  Pembentukan sosial mengenai diri sendiri
3.                  Pembentukan sosial mengenai emosi
4.                  Pembawaan diri
5.                  Teori Komunikasi mengenai Identitas

Tradisi sosiokultural memiliki sejumlah sudut pandang yang berpengaruh antara lain:

1.      Paham Interaksi Simbolis (symbolic interactionism)
Berasal dari kajian sosiologi melalui penelitian Herbert Blumer dan George Herbert Mead. Dalam kajian komunikasi, observasi oleh partisipan dinilai sangat penting, dikarenakan  observasi sebagai cara untuk mengeksplorasi hubungan-hubungan sosial.

2.      Konstruksionisme (constructionism)
Bagaimana suatu interaksi sosial dapat membentuk pengetahuan manusia.

3.      Sosiolinguistik (Ludwig Wittgenstein)
Manusia menggunakan bahasa secara berbeda-beda baik dalam kelompok budaya maupun kelompok sosial.

4.      Filosofi Bahasa
Bahwa bahasa mempunyai filosofi .

5.      Etnografi
Melihat bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan pada saat mereka berada di kelompok sosial tertentu, penggunaan kata-katanya , serta maknanya bagi mereka.

6.      Etnometodologi.
Cara seseorang dalam mengelola atau menghubungkan perilaku dalam interaksi sosial pada waktu tertentu.

NAMA : WENY AYU PUJI HARDIYANTI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI



Sumber
http://www.academia.edu/3806835/BAB_7_Littlejohn_TRADISI_SOSIOKULTURAL
https://annisarahma1009.blogspot.co.id/2016/05/tradisi-sosiokultural.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_manajemen_pribadi_komunikasi









Komentar

Postingan Populer