Perspektif Interaksional

Perspektif Interaksional


Perspektif Interaksional merupakan salah satu perspektif yang dikemukakan oleh Aubrey Fisher. Perspektif Interkasional memandang bahwa di dalam suatu perkembangan masyarakat ilmiah, komunikasi manusia itu terjadi, disebabkan oleh adanya indikasi yang jelas yang asalnya dari interaksi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.  Karakteristik utama di dalam perspektif interaksional ini ialah bahwa setiap bentuk dari interaksi sosial manusia itu, dimulai serta berakhir dengan mempertimbangkan diri manusia.  interaksiolisme simbolis di dalam sosiologi pada kehidupan manusia menjadi sumber dari persfektif interaksional ini. Adapun tokoh utama yang melandasi adanya model interaksional ini yaitu Mead dan Blummer.  

Perspektif interaksional (Interactionist perspective) merupakan salah satu implikasi lain dari interaksi simbolik, dimana dalam mempelajari interaksi sosial yang ada perlu digunakan pendekatan tertentu, yang lebih kita kenal sebagai perspektif interaksional (Hendariningrum. 2009). Salah satu contoh dari Perspektif Interaksional yaitu teori interaksi simbolik yang digagas oleh George Herbert Mead.

Sejarah Perspektif Interaksional

Munculnya Perspektif Interaksional  memperlihatkan bahwa pandangan komunikasi manusia sudah berkembang dengan  tidak langsung dari cabang sosiologi ( dikenal sebagai interaksi simbolis). Secara relatif, Interaksi simbolis merupakan pendatang baru di dalam studi komunikasi manusia, Yang bermula dari abad ke-19. Fisher (1986) menyebutkan, Goerge Herbet Mead, dipandang sebagai tokoh utama di kalangan para penganut interaksionisme yang terdahulu. Pernyataan pokok dari interaksional aliran Mead: Mind, Self, and Society (1934), adalah salah satu dari ke 4 buku yang mencantumkan nama sebagai pengarang, dan diterbitkan sebagaibentuk penghormatan setelah beliau wafat oleh mantan para mahasiswanya. Adapun Ke 4 buku tersebut terdiri atas suntingan,  karangan–karangan singkat yang tidak diterbitkan, kumpulan, berkas–berkas lama,  catatan perkuliahan Mead, dll yang bisa mereka kumpulkan.
Sejaman dengan  Mead, banyak terdapat penganut paham interaksionisme simbolis, yaitu Charles H. Cooley, William James, William I. Thomas,  James M. Baldwin, Elsworth Fairs, dan John Dewey. Walaupun begitu, hanya Mead yang meninggalkan filosofis bersifat relatif komprehensif serta sistematis.

Komunikator interaksional ialah hasil dari penggabungan yang sifatnya kompleks dan berasal dari individualisme sosial, yaitu seorang individu yang mengembangkan potensi kemanusiawi yang dimilikinya melalui interaksi sosial. Perspektif interaksional ini, jelas merupakan sumber yang dapat menarik perhatian orang- orang dalam pengertian bahwa ia berada dalam tahapan perkembangan yang terus-menerus. Dalam pengertian sebagai revolusi yang belum tuntas, setiap penemuan penelitian, secara relative sifatnya baru serta mengarah ke banyak arah baru.

Popularitas interaksional asalnya dari reaksi humanistis terhadap mekanisme serta psikologisme. Namun, terdapat hal yang lebih penting yaitu pemberian penekanan yang bersifat manusiawi pada diri sebagai unsur pokok perspektif interaksional. Daripada hanya memandang diri sebagai internalisasi pengalaman individual, Perspektif interasionisme lebih menerangkan kepada perkembangan diri melalui proses penunjukan diri, yang di mana si individu dapat  bergerak keluar dari dirinya sendiri serta melibatkan dirinya  ke dalam intropeksi sudut pandang orang lain. Perspektif interaksional ini, menonjolkan keagungan  serta nilai individu diatas nilai pengaruh lainnya. Perspektif interaksional menganggap bahwa setiap individu di dalam dirinya memipunyai esensi kebudayaan, bersosialisasi dengan masyarakat lainnya, serta menghasilkan makna dan menyumbangkan buah pikiran yang telah disepakati (secara kolektif). Dapat dikatakan pada akhirnya bahwa setiap bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh individu, juga turut mempertimbangkan sisi dari individu itu sendiri.

Perspektif interaksional menekankan adanya tindakan yang sifanya simbolis di dalam suatu perkembangan yang sifatnya proses dari komunikasi manusia. Penekanannya terhadap tindakan memungkinkan pengambilan peran yang gunanya untuk mengembangkan tindakan bersama/mempersatukan tindakan individu dengan tindakan beberapa individu yang lain yang bertujuan untuk membentuk kolektivitas. Tindakan bersama dari kolektivitas tersebut, mencerminkan tidak hanya pengelompokan sosial , namun juga terdapat perasaan kebersamaan maupun keadaan timbal balik dari beberapa individu yang bersangkutan, dilukiskan dalam model sebagai kesearahan orietasi beberapa individu terhadap diri orang lain/objek. Mungkin implikasi terpenting di dalam perspektif interaksional (bagi komunikasi manusia) ialah terdapat penyempurnaan dalam pemberian penekanan di metodologi penelitian. Implikasinya pertama yaitu mencakup pemahaman yang disempurnakan tentang peran yang akan dijalankan oleh para peneliti.

NAMA : WENY AYU PUJI HARDIYANTI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI


Sumber:
http://coffeeshop23.blogspot.co.id/2010/09/perspektif-interaksional.html




Komentar

Postingan Populer