Perspektif Psikologis
Perspektif
Psikologis
Apa itu perspektif psikologis ? Perspektif psikologis
merupakan salah satu dari 4 Jenis
Perspektif Teoritis Komunikasi dari A. Fisher , yaitu tentang komunikasi
manusia yang perhatiannya berfokus kepada individu (komunikator/penafsir)
secara teoritis atau empiris. Salah satu contoh dari perspektif psikologis
adalah teori psikoanalisa dari Sigmund
Freud yang menyatakan bahwa kehidupan jiwa, terdapat 3 tingkatan kesadaran,
yaitu : sadar (conscious), prasadar (preconscious), serta tak-sadar
(unconscious).
Kembali lagi ke perspektif psikologis, adapun Proses
Komunikasi di dalam Perspektif Psikologi, yaitu sebagai berikut :
Saat si komunikator akan menyampaikan pesan kepada si
komunikan, maka terjadilah proses di dalam dirinya komunikator).Prosesnya yaitu
tentang isi pesan serta lambang. Isi pesan (secara umum) ialah pikiran,
sedangkan lambang (Secara umum) merupakan bahasa. Proses “mengemas” pesan /“membungkus”
pikiran dengan bahasa yang digunakan oleh si komunikator itu disebut encoding.
Hasil encoding yaitu berupa pesan yang kemudian ia (komunikator) transmisikan
pada si komunikan.
Sekarang giliran si komunikan terlibat ke dalam proses
komunikasi intrapersonal. Decoding merupakan proses yang ada di dalam diri
komunikan. Seolah-olah membuka kemasan /bungkus pesan yang ia (komunikan) terima
dari komunikator tadi. Dapat mengerti isi pesan /pikiran si komunikator, maka
telah terjadi komunikasi. Jika Sebaliknya, maka komunikasi tidak terjadi.
Model di dalam perspektif psikologi komunikasi manusia.
Yang
pertama, perspektif psikologi menganggap
bahwa Keberadaan manusia ada di dalam suatu medan stimulus, disebut sebagai suatu
lingkungan informasi. Manusia (dalam model persfektif psikologis) sebagai
makhluk yang mempunyai fungsi ganda yaitu menghasilkan serta menerima stimuli.
Singkatnya, manusia sebagai seorang komunikator maupun penafsir stimuli. Psikologis
komunikasi, modelnya berbeda dengan model psikologis yang menjelaskan semua
perilaku dalam kerangka asumsi bahwa seluruh manusia berada dalam medan
stimulus yang menghasilkan sejumlah stimulus besar dan ditangkap oleh orang
lain. Filter konseptual adalah “kata petunjuk”, yang bertujuan mencakup
semua konstruk yang beragam dan sudah
digunakan untuk melukiskan (secara teoritis) kegiatan internal di dalam diri
manusia. Fungsi lain dari filter konseptual yaitu berguna dalam membantu proses
penyandian, apabila proses penyandian tidak ditangkap dengan baik. Kecenderungan
mendehumanisasikan manusia serta pada akhirnya membuat mereka tidak berdaya
terhadap lingkungan mereka sendiri merupakan salah satu hambatan di dalam perspektif
psikologi,
Di
dalam kerangka perspektif psikologis, adanya pendekatan metodologis, konsep
yang digunakan, dan definisi operasional yang dipakai, yang beranekaragam. Pada
tingkat tertentu, ketidaksamaan ini menjadi cerminan sebagian besar kekalutan
yang ada di disiplin psikologi. Penekanan terhadap filter konseptual berupa
black box misalnya: Persepsi, keyakinan, sikap serta keinginan sudah mempercepat
timbulnya arah yang berlainan.
Perspektif
psikologis tentang komunikasi Berfokus terhadap perhatiannya pada individu
(komunikator atau penafsir) secara teoritis / empiris. Yang menjadi fokus utama
(lebih spesifik )dari komunikasi ialah
tentang mekanisme internal dalam penerimaan serta pengelolahan informasi. Fokus
ini menimbulkan orientasi komunikasi manusia yang pusatnya yaitu si penerima.
Meskipun bidang sebenarnya psikologi yang dipinjam perspektif ini belum jelas,
namun beberapa unsur perantara dari behaviorisme (S-O-R) serta psikologi
kognitif, teori keseimbangan (khususnya), cenderung dalam mendominasi usaha
penelitian para ilmuwan komunikasi yang menggunakan perspektif psikologi.
Perspektif
dalam Psikologi seperti lensa yang tidak sempurna, di satu sisi kita dapat
melihat berbagai aspek secara nyata. Biasanya terlalu cekung/cembung, dan
sering pemakainya dibuat buta mengenai data yang ada di sekeliling pemahaman
mereka, Namun , tanpa adanya lensa
tersebut , maka kita menjadi buta total.
Menurut
Fisher (Dalam Jalaludin Rahmat
‘Psikologi Komunikasi’ & Nina W. Syam ‘Psikologi Sebagai Akar ilmu
Komunikasi’ ) bahwa pendekatan psikologi dalam komunikasi terdapat empat
ciri-ciri, yaitu :
1. Penerimaan
Stimuli Secara Inderawi (Sensory Reception of Stimuly).
Di tahap ini, komunikasi diawali
pada saat panca indra kita (mata, telinga, hidung, mulut, kulit ) diterpa oleh suatu
stimuli, Stimuli tersebut bisa berupa orang,
suara, pesan, warna, dll. Atau segala hal yang bisa meempengaruhi kita.
2. Proses
yang Mengantarai Stimuli & Respons (Internal Mediation Of Stimuli).
Pada tahap ini, stimuli yang
tertangkap oleh alat indera, diolah di dalam
otak. Pengambilan kesimpulan hanya dari
proses yang terjadi pada otak dari respon yang terlihat/tampak dari tanda-tanda
yan gdapat diketahui misalnya tepuk tangan,tersenyum, atau meloncat-loncat yang
artinya sedang bergembira.
3. Prediksi
Respons (Prediction of Response).
Di tahapan ini, respon pada masa
lalu dapat dilihat dan dapat meramalkan respon untuk masalah di masa yang
mendatang .
4. Peneguhan
Response (Reinforcement of Response).
Di tahapan ke 4 yaitu peneguhan
response, terdapat timbulnya perhatian
terhadap gudang memori (memori storage) serta set (penghubung masa lalu serta masa
sekarang). Peneguhan merupakan Salah
satu unsur dalam sejarah respons . Peneguhan merupakan sebuah respons lingkungan
atau orang terhadap respons organisme asli.
Berger & Lambert menyebutnya
feedback (umpan balik), namun, Fisher
tetap menyebutnya sebagai Peneguhan.
NAMA : WENY AYU PUJI HARDIYANTI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
Sumber:
Komentar
Posting Komentar