Essay Foto
Kucing Hutan Liar
Di dalam foto
tersebut, dia terbaring di depan teras rumah saya yang dibelakangnya terdapat
rerumputan.Sepertinya dia sangat senang bermandikan sinar mentari. Karena dia
lebih memilih untuk berbaring diatas semen daripada di teras saya yang
lantainya dari keramik. Jika saja ia berbaring di teras rumah saya, maka ia
tidak akan kepananasan. Mata aslinya berwarna hijau, Namun sayang di foto ini,
dia menyipitkan matanya karena silau terkena cahaya matahari. Dia sangat jarang
datang ke rumah saya . Setelah saya mengambil gambar ini, kucing tersebut tidak
pernah lagi terlihat di depan teras rumah saya.
Setahu saya ,
kucing ini merupakan kucing hutan. Sesuai dengan namanya , kucing ini umumnya hidup
liar di hutan . Namun tidak menutup kemungkinan, kucing ini bisa saja hidup di
manapun. Mengapa saya bisa bilang bahwa
kucing ini dapat hidup dimanapun ? Karena saya selalu menemukan kucing jenis ini di jalanan maupun di sekitar lingkungan
rumah saya.
Kucing yang
berwarna abu-abu , hitam dan mempunyai corak
ditubuhnya ini, sama seperti
kucing liar lainnya. Ia merupakan seekor pemangsa. Mangsa mereka yaitu tikus,
burung , katak ataupun hewan lain yang berukuran lebih kecil darinya. Saya
memang pernah melihat seekor kucing liar yang seperti ini sedang berlari dengan
mengigit seekor bangkai tikus di jalanan. Namun meskipun mereka seekor pemangsa
atau predator, kucing liar umumnya penakut jika ada manusia yang datang
mendekatinya. Mereka cenderung menyendiri. Saya pernah medekati salah satu
seekor kucing berwarna hitam-putih. Meskipun kucingnya berbeda dengan kucing
yang ada di foto, tetapi tetap saja sama-sama kucing liar. Kucing tersebut
begitu lucu dan usianya sekitar 4 bulan, ketika saya dekati, dia malah takut
dan langsung lari . Namun untunglah kucing yang saya foto ini tidak takut untuk
didekati, malah kucing ini sepertinya manja dan ingin dibelai.
Kucing liar,
terutama kucing hutan, biasanya mempunyai bulu yang lebat daripada kucing
rumahan serta kucing hutan, memiliki wajah yang tidak lebih lebar daripada
kucing Persia. Saya tahu karena saya pernah memelihara seekor kucing persia,
dan bulunya tidak selebat bulu kucing hutan ini dan kucing Persia memiliki
wajah yang lebar. Kucing hutan, biasanya tidak mau yang diberi makan – makanan
kucing buatan pabrik, karena seingat saya, dulu ketika ada kucing hutan yang
sama seperti foto diatas (saya tidak tahu apakah memang kucing yang ada di foto
atau hanya kebetulan saja jenis kucingnya sama ) datang dan langsug saya beri
dia makanan kepunyaan kucing piaraan saya , dan kucing hutan tersebut tidak mau
memakannya dan ketika saya memberinya ikan kembung goreng, ia memakan ikan
goreng tersebut dengan sangat lahap.
Mungkin saja dia
tidak terbiasa untuk makan – makanan kucing yang buatan pabrik. Atau dia tidak
mau memakan – makanan yang berpengawet. Seperti yang kita ketahui, jika makanan
pabrik itu pastilah memakai bahan pengawet agar bisa awet. Itulah sebabnya
makanan pabrik biasa masa kadaluarsanya bisa bertahan hingga satu tahun
lamanya.
NAMA : WENY AYU PUJI HARDIYANTI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
NIM : E1101161032
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
Komentar
Posting Komentar